Cara Menulis Artikel yang Baik Di Blog Untuk Pemula Dengan Standar SEO

cara menulis artikel yang baik di blog

Agar artikel yang ditulis menarik, baik, bagus, berkualitas, bermanfaat, human dan SEO Friendly. Berikut ini langkah – langkah cara menulis artikel yang baik dan berkualitas dengan standar SEO.

Langkah 1 : Riset Keyword (Kata Kunci)

Kenapa harus riset keyword? Agar mengetahui apa sih, yang sedang banyak dicari atau dibutuhkan orang lain terkait artikel yang akan Anda tulis. Percuma menulis panjang lebar untuk orang lain tapi tidak dibutuhkan.

Untuk mengetahui dibutuhkan atau tidak, salah satu caranya yaitu berpatokan dengan volume perncarian. Contoh sederhananya seperti ini. Anda ingin membahas “cara mengetik dilaptop asus”. Ya itu boleh – boleh saja namun yang perlu diperhatikan. Apakah keyword tersebut ada yang mencari. Jika dilihat di Google Keyword Planner keyword “cara mengetik dilaptop asus” mempunyai volume pencarian 0.

riset keyword untuk menulis artikel blog

Itu artinya sedikit bahkan tidak ada orang yang mencari dengan keyword tersebut. Akhirnya tulisan yang dibuat sia – sia atau tidak ada yang membaca. Itulah sebabnya, saat akan menulis artikel, penting untuk riset keyword terlebih dahulu. Tentunya juga agar mudah masuk halaman 1 Google atau mesin pencari lainnya.

Langkah 2 : Panjang Tulisan

Jangan terpaku pada panjang tulisan, karena tidak semua artikel harus panjang lebih dari 1000 kata. Jadi dari riset keyword tersebut, Anda dapat membuat artikel sepanjang memerlukannya. Artinya artikel dibuat sesuai dengan maksud pengguna menginginkan apa.

Contoh Anda ingin menulis artikel dengan keyword “cara mengetik simbol di laptop”. Maka Anda hanya perlu membahas hal – hal seperti :

  • cara menulis simbol derajat di laptop,
  • cara mengetik simbol @ di laptop,
  • cara membuat simbol akar di laptop,
  • dan lainnya yang berhubungan.

Anda tidak perlu membahas tentang :

  • cara membersihkan keyboard laptop
  • fungsi tombol keyboard laptop
  • dan lainnya yang tidak berhubungan.

Hasil dari riset keyword sebelumnya akan mempengaruhi panjang dan pendek artikel yang akan dibuat.

Langkah 3 : Perbaiki Tata Bahasa dan Ejaan

Selanjutnya belajarlah menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik (saya sendiri masih belajar). Percuma artikel panjang – panjang tapi banyak typo, tata basasa dan ejaan jelek, yang banyakpun moodnya akan hilang.

Menulis ejaan yang tidak standar, tidak akan banyak membantu, kecuali jika audiens sangat spesifik (komunitas gaul muda-mudi misalnya). Kecuali Anda sedang menulis jurnal ilmiah, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang luwes (namun tetap memperhatikan kaidah bahasa) adalah salah satu faktor yang membuat sebuah tulisan ‘enak’ untuk dinikmati.

Namun, hal ini tidak juga berarti Anda harus secara ketat menggunakan tata bahasa dan ejaan yang sangat baku. Menulis dengan terlalu berpatokan dengan tata bahasa dan ejaan yang baku secara ketat, juga bisa membuat tulisan menjadi sangat kaku dan monoton.

Tanda baca juga tidak boleh dilupakan. Saya sendiri setiap kali selesai menulis selalu menyempatkan untuk membaca sekali lagi dari awal sampai akhir untuk mengecek masalah tata bahasa dan ejaan ini. Ada juga yang bingung lebih baik menggunakan Saya dan Anda, Aku dan Kamu atau penulis. Nah ini tergantung sih, kalau lebih sopan menggunakan saya dan Anda atau penulis.

Langkah 4 : Gaya Bahasa

Menulis dengan cara dan gaya penulisan yang dimengerti dengan baik oleh audiens adalah hal yang penting lainnya. Pemahaman orang berbeda-beda dalam mencerna sebuah tulisan, di situ lah perlunya Anda menyesuaikan tulisan dengan audiens Anda.

Mungkin Anda butuh beberapa waktu untuk penyesuaian dan mencari gaya bahasa yang tepat. Ini juga untuk menghindari dianggap Google sebagai konten duplikat. Dengan menulis dengan gaya bahasa dan sudut pandang sendiri.

Langkah 5 : Intonasi

Seperti halnya bahasa verbal, bahasa tulisan pun memiliki intonasi, tergantung tujuan penulisnya. Ada nada positif, ada nada memerintah. Ada intonasi yang menyindir, ada yang damai, ada yang bersahabat, ada yang konfrontatif, berseberangan, vulgar, terkesan ditutupi dan lain sebagainya.

Sesuaikan intonasi dengan tujuan penulisan. Berlatih terus sampai Anda, menemukan yang sesuai dengan karakter Anda sendiri. Saya sendiri lebih menyukai intonasi positif, dan selalu mengajak orang untuk berpikir positif (atau Anda menemukan intonasi lain dalam tulisan-tulisan saya?)

Langkah 6 : Buat Artikel SEO Friendly

Buat artikel untuk pembaca namun juga jangan lupakan SEO. Jangan juga terlalu SEO yang dapat merusak artikel itu sendiri. Maksudnya terlalu SEO adalah terlalu dipaksakan. Gunakan saja dasar – dasar SEO Onpage :

  1. Buat Judul yang Menarik Berisi Sebuah atau Beberapa Keyword.
    Buatlah judul yang menarik yang sesuai dengan isi artikel yang dibuat, bukan berupa klik bait serta menyertakan setidaknya satu keyword atau beberapa keyword. Bagaimana bingung cara buatnya silahkan lihat – lihat ide judul artikel ini.
  2. Keyword Utama di 100 Kata Paragraf Awal.
    Selain membantu robot mesin pencari mengenali apa yang dibahas. Pembaca juga mengerti apa yang akan dibahas diartikel yang dibuat. Jika Anda tidak membahas apa fokus utama pada awal paragraf dan malah membahas hal lain yang tidak berhubungan. Akan membuat pembaca dan robot mesin pencari seperti Google dan Bing bingung.
  3. Gunakan Heading dan Sub Heading.
    Gunakan heading untuk judul dan sub Heading untuk membagi artikel agar mudah dimengerti. Seperti pada artikel ini. <H1>, untuk judul dan <H2> – <H6> untuk sub judul.
  4. Gunakan Bullet dan Numbering.
    Gunakan bullet dan numbering untuk daftar atau menunjukan langkah – langkah.
  5. Gunakan Tabel.
    Gunakan tabel untuk daftar harga dan daftar lainnya yang memerlukan tabel.
  6. Gunakan ALT pada Gambar.
    Isi kolom alt pada gambar, hal ini untuk membantu robot mesin pencari mengenali gambar yang ada pada artikel tersebut.

Untuk awal menulis artikel cukup perhatikan SEO Onpage diatas saja. Untuk yang lebih lengkap akan dibahas di artikel SEO Onpage.

Langkah 7 : Audit, Audit dan Audit

Sebelum memposting, mempublikasikan atau menerbitkan. Audit kembali apa yang sudah ditulis. Apakah semua sudah sesuai dengan 10 daftar sebelumnya, jika belum edit kembali.

Setelah diterbitkanpun, tidak ditinggal begitu saja. Tentukan jadwal untuk mengaudit artikel yang telah dibuat. Agar artikel tetap fresh dan tidak ketinggalan dengan keadaan yang saat ini.