Pengalaman Gagal Mendapatkan Beasiswa, Tidak Masalah !

Mencoba peruntungan dalam salah satu seleksi beasiswa untuk bisa melanjutkan studi luar negeri tidak pernah berada di dalam pilihan hidupku. Tetapi saat aku baru lulus kuliah salah satu teman memberi info tentang beasiswa tersebut. aku sempat searching sebentar mengenai seleksi beasiswa tersebut, untuk tahu bagaimana proses dan prosedurnya.

Setelah membaca keterangannya di salah satu website seleksi beasiswa tersebut, aku pun mencoba apply beasiswa sekalian dengan mempersiapkan kelengkapan dokumen dan administrasi yang dibutuhkan. Salah satunya adalah dengan mengikuti tes TOEFL, essay, dan meminta rekomendasi dari dosen yang cukup dikenal dan teman-teman terdekat.

Aku juga rajin browsing tentang seleksi beasiswa ini di berbagai website dan beberapa pengalaman orang-orang yang sudah berhasil. Singkat cerita akhirnya aku pun mendaftar seleksi beasiswa ini untuk pertama kalinya, beberapa persyaratan yang harus aku lengkapi diantaranya yaitu essay yang terdiri dari rencana studi, kontribusi dalam mengikuti seleksi ini untuk Indonesia.

Serta kesuksesan terbesar yang telah aku capai dalam hidup ini, yang ditulis dengan bahasa inggris. Selain itu ada beberapa kelengkapan dokumen penting seperti izasah, transkip nilai, KTP, surat keterangan bebas narkoba, surat keterangan berbadan sehat, serta surat rekomendasi dari tempat kuliahku yang terdahulu yaitu Universitas Padjajaran.

Sewaktu meminta surat rekomendasi tersebut prosesnya ternyata cukup sulit, karena harus melalui beberapa proses. Surat tersebut baru selesai dalam beberapa hari kemudian bahkan hampir 1 minggu lamanya. Itupun aku harus bolak balik kampus demi mendapatkan surat tersebut dalam waktu yang cepat.

Masih ada lagi dokumen penting lainnya seperti sertifiikat TOEFL. Setelah mengumpulkan beberapa persyaratan tersebut dan sudah lengkap semua aku pun mengirimkannya langsung. Setelah itu aku pun langsung mengikusi seleksi yang dilakukan secara online karena mendapat kabar gembira dari pihak penyeleksi beasiswa tersebut, bahwa aku bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

Seleksi online tersebut dilakukan untuk mendalami kepribadian setiap pelamar beasiswa tersebut, tetapi akungnya lagi-lagi aku gagal dalam hal mencari peruntungan tersebut. karena setelah melakukan seleksi online tersebut tidak ada panggilan lagi sampai saat ini. ada banyak kegagalan yang aku terima tetapi hal itu tidak menyulutkan semangatku dalam melakukan yang terbaik.