Pada tahun 2016 saya melamar di salah satu PT yang benama PT. Iffars Pharmaceutical yang beralamatkan di Kebakkramat Karanganyar. Saat itu saya melamar lewat mengingirimkan berkas ke PT tersebut melalui kantor pos. Lalu beberapa hari setelah saya melamar saya dihubungi untuk mengikuti tes dan wawancara dengan pihak HRD.
Saat itu tes berlangsung pagi, yaitu dari jam 9 hingga selesai. Saat itu saya memutuskan untuk berangkat pada sore hari karena takut telat dan kami berniat untuk mencari tempat penginapan. Namun, setelah lama mencari kami pun tak menemukan penginapan. Saat itu saya didampingi dengan bapak saya.
Karena sudah hampir maghrib kami memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan bersinggah di masjid. Tak lama setelah selesai maghrib ada salah satu warga setempat yang menawarkan kepada kami bahwa kami diijinkan untuk tinggal di rumahnya selama satu malam. Kami pun menyetujuinya.
Tes Interview
Keesokan harinya saya berangkat ke lokasi tempat tes. Tes pun berlangsung agak lama hingga selesai sampai jam makan siang tiba. Tes yang diujikan adalah menggambar, tes tulis dan lain – lain. Setelah selesai saya dan peserta lain beristirahat dan melaksanakan sholat Dhuhur. Selama istirahat kami banyak bercerita dan saling sharing informasi seputar dunia kerja.
Saya sangat senang bisa mengenal mereka yang baru saja kenal namun kita sudah seperti saudara, mereka sangat asyik dan nyaman untuk diajak mengobrol. Beberapa dari mereka ada yang pernah memiliki pengalaman kerja. Ia pun sangat welcome dan sharing berbagai pengalamannya selama bekerja, lalu sharing banyak tentang masa – masa Ia kuliah dan lain – lain.
Setelah jam istirahat selesai maka kita kembali ke ruangan tempat tes berlangsung. Setelah itu, kami akan dipanggil satu per satu untuk melakukan wawancara dengan pihak HRD di PT tersebut. Saat itu kami menunggu sangat lama, bahkan hingga waktu asyar tiba pun kami masih menunggu karena banyak yang mengikuti tes pada hari tersebut.
Untuk peserta yang memilih melamar menjadi bagian Quality Qontrol atau QC dimulai setelah pihak HRD mewawancarai beberapa pelamar di bidang yang lainnya. Melihat alamat rumah saya yang sangat jauh diantara pihak pelamar lainnya, pihak HRD akhirnya mendahulukan saya. Tepat pukul setengah 4 saya mendapat giliran pertama untuk sesi wawancara QC.
Waktu itu saya sangat senang dengan HRD yang mewawancarai saya. Beliau orangnya sangat ramah dan baik hati. Saat itu saya diberi banyak pertanyaan seputar kehidupan saya terutama yang berhubungan dengan riwayat pendidikan dan kondisi keluarga.
Seketika kami pun menjadi akrab meski baru kenal. Saya sangat senang dengan HRD yang setia mendengarkan saya bercerita. Bagi saya pertanyaan yang diberikan sangat mudah dan beberapa pertanyaan mengacu pada konsistensi saya dalam bekerja di PT tersebut seandainya saya diterima.
Bahkan HRD juga memberikan gambaran tentang gaji yang akan diterima secara gamblang beserta rincian biaya hidup di sekitar PT tersebut. Selain itu, saya juga diminta untuk menceritakan tentang kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri saya serta skill dan keterampilan yang saya miliki.
Sungguh suatu perbincangan yang menarik bagi saya, saking asyiknya proses wawancara tersebut berlangsung lama. Saya pun sangat senang karena banyak hal yang dapat saya pelajari selama proses wawancara berlangsung. Meskipun saya sedikit gugup di awal namun akhirnya saya bisa menyesuaikan sehingga tidak terkesan gugup.
Namun, sayangnya waktu sudah semakin sore sehingga aku sedikit gelisah dan terus menengok jam yang berada dibelakang HRD duduk. Saya khawatir tidak ada angkutan lagi yang menuju ke rumah saya.
Saking baiknya sebelum wawancara selesai beliau menanyakan tentang kendaraan yang saya gunakan untuk pulang. Saya pun menjawab bahwa saya menggunakan bus. Beliau pun menjelaskan rute perjalanan dan kendaraan yang harus saya tempuh menuju ke rumah. Setelah itu, beliau mengakhiri sesi wawancara dan sudah memperbolehkan saya untuk pulang.
Saya sangat senang alhamdulillah saya masih mendapatkan bus terakhir yang menuju ke arah rumah saya. Saya sangat berterima kasih karena diberi kesempatan wawancara pertama kali sehingga masih bisa pulang. Bayangkan saja jika saya mendapat urutan terakhir mungkin saya tidak bisa pulang.