Tahun 2008 silam saat aku hampir memasuki tahap air dalam kuliahku, aku sering mendengarkan salah satu radio yang range umurnya masih cukup cocok dengan usiaku saat itu yaitu Pro 2 FM Bandung. Saat itu ada salah satu acara yang cukup terkenal di radio tersebut, setiap sore di hari-hari tertentu yaitu bernyanyi secara live sambil ngobrol sedikit dengan penyanyi tersebut.
Aku yang hobi menyanyi kecil-kecilan, yang suaranya belum sampai ke tahap bagus tapi lumayan enak didengar haha mencoba mendaftar ke radio tersebut dan mengikuti audisinya. Saat itu aku langsung bernyanyi diiringi piano oleh seorang Bapak yang (maaf) lupa namanya. Yang jelas bapak pengiring piano tersebut cukup mahir bermain, karena hapal hampir semua lagu.
Setelah aku dinyatakan lolos kami pun langsung berlatih dengan menentukan beberapa lagu yang saat itu sedang cukup terkenal. Ada sekitar 4 lagu pilihan yang akan kunyanyikan yang kesemuanya adalah lagu Indonesia pilihan Top 40. Selain berlatih bersama Bapak tersebut, aku juga berlatih di rumah dengan ayahku di rumah yang diiringi oleh gitar.
Latihan dilakukan selama 2 hari setelah akhirnya aku tampil live di acara tersebut keesokan harinya. Sayangnya karena memang tidak terbiasa bernyanyi secara live di banyak acara, maka suaraku langsung kacau karena grogi. Walaupun tidak ada jutaan penonton di sana, tapi membayangkan ada ratusan orang Bandung termasuk keluargaku yang mendengar membuatku gugup.
Sehingga lagu-lagu yang saat latiha terdengar sempurna, malah berakhir dengan gagal dan kurang enak didengar. Sampai aku mendapat kritik pedas dari beberapa pendengar dan dari salah satu teman baikku yang saat itu juga aku mendengar. Aku juga diwawancara sedikit tentang hobi menyanyiku.
Tetapi dengan mengikuti acara tersebut, aku jadi bisa ikutan audisi untuk bintang radio. Karena info yang diberikan secara langsung oleh pihak dari radio Pro 2 FM tersebut. beberapa hari setelah menyanyi live di acara sore hari di Pro 2 tersebut, maka aku pun mengikuti audisi bintang radio. Walaupun masih ada rasa tidak percaya diri karena kegagalan kemarin, tetapi aku tetap mengikuti.
Aku memilih beberapa lagu Andalan yang cocok dinyanyikan untuk audisi tersebut, audisi dimulai siang hari. Tetapi para peserta sudah harus ada di radio RRI yang gedungnya bersebelahan tepat dengan gedung radio Pro 2 dari pagi hari. Aku mengikuti audisi tersebut berbarengan dengan salah satu temanku yang memang seorang penyanyi salah satu band.
Kami datang terlambat beberapa menit sehingga sempat tidak kebagian tempat duduk di awal kami tiba. semua peserta dikumpulkan terlebih dahulu di sebuah aula lalu diberi arahan apa yang harus kami lakukan selanjutnya. Lalu kami diberi nomor antrian, sayangnya aku mendapat nomor antrian yang hampir terakhir. Mungkin karena aku sempat datang telat sehingga telat mendapat nomor.
Selama menunggu dipanggil aku pun berlatih bersama temanku yang datang bersamaku, kami menyanyikan beragam jenis lagu. Sama halnya dengan para peserta lainnya yang sama-sama menunggu dipanggil. Uniknya banyak peserta yang menggunakan baju yang wow dan “manggung” banget. Sedangkan aku hanya menggunakan pakaian sederhana yang tidak terlalu wah.
Karena saat itu aku masih duduk di bangku kuliah aku belum terbiasa dengan make up, maka penampilanku saat itu sangat sederhana dan seadanya. Lain dengan para peserta lain yang full make up dan memakai pakaian yang sangat keren. Tak lama kemudian aku pun mendapat panggilan dan masuk ke dalam aula, yang di dalamnya terdapat 5 orang juri.
Kembali dengan kegugupanku aku bernyanyi dengan suara fals yang jauh dari saat latihan, aku gugup sekali dan sangat grogi. Apalagi kudengar ke 5 juri tersebut adalah orang-orang yang sudah terkenal di bidang musik, walaupun aku tak tahu siapa saja juri tersebut. akhirnya aku kembali kalah, mungkin memang belom jodoh untuk jadi penyanyi kali ya, haha.
Tetapi aku tak pernah menyesali itu, menyanyi hanya terdampar sebagai hobi semata. Bagua atau tidaknya aku tak peduli lagi. Yang penting aku punya pengalaman dan tidak takut untuk mencoba segala hal yang baru di dunia ini.