Pengalaman Menjadi Asisten Praktikum Mikologi

Asisten Praktikum Mikologi

Pada saat masih sekolah saya pernah melamar menjadi asisten partikum mikologi. Saat itu saya sangat senang bisa diterima menjadi asisten dan inilah pengalaman pertama saya menjadi asisten. Sebelumnya, saya pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi penerimaan asisten namun belum diterima.

Menjadi seorang asisten adalah hal yang menyenangkan bagi saya. Saya pun awalnya terkejut bisa diterima menjadi asisten mikologi. Sedikit berbagi ilmu, mikologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang jamur baik jamur yang bersifat mikroskopik maupun makroskopik seperti jamur merang, jamur tiram, jamur oncom dan lain – lain.

Menjadi seorang asisten praktikum dapat memberikan banyak pengalaman yang luar biasa. Hal ini dikarenakan Kamu dapat mentransfer ilmu pengetahuan yang telah kamu ketahui kepada peserta praktikum. Pada umumnya peserta akan banyak bertanya saat proses diskusi sehingga di sinilah saatnya kamu mentransfer pengetahuan.

Selain itu, Kamu pun dapat belajar banyak hal dari peserta. Salah satu kisah yang menarik adalah saat sesi tanya jawab. Saya senang melihat antusias dan semangat para peserta terutama kelompok peserta yang saya bimbing. Setiap ada hal baru yang mereka tidak tahu mereka selalu aktif bertanya.

Antusias Peserta Memotivasi Para Asisten Praktikum

Selama praktikum berlangsung kami belajar mengenai jamur yang dapat dilihat langsung dengan mata ataupun jamur yang harus dilihat menggunakan alat bantu mikroskop. Pada tahap pertama adalah melakukan pengenalan mengenai macam – macam jamur dan karakteristik dari masing – masing jamur.

Langkah selanjutnya adalah peserta diminta untuk melakukan isolasi jamur mikroskopik dari berbagai bahan. Bahan tersebut meliputi tanah, kotoran hewan, buah yang busuk, dan lain – lain. Cara mengisolasi jamur sangat mudah, yaitu dengan melakukan isolasi dari berbagai macam jenis bahan yang telah disebutkan tadi.

Kita harus menyiapkan media untuk pertumbuhan jamur mikroskopik. Selanjutnya, kita letakkan sampel di cawan yang telah diisi dengan media untuk pertumbuhan jamur. Setelah itu diinkubasi selama beberapa hari sampai jamur tumbuh.

Setelah itu, kita lakukan pengamatan di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi jenis dan ciri – ciri jamur apa saja yang terdapat di bahan – bahan diatas, yaitu tanah, bahan makanan, kotoran hewan, buah busuk dan lain – lain.

Proses identifikasi dibutuhkan dalam suatu penelitian agar kita dapat mengetahui nama – nama jamur yang terkandung di dalamnya. Cara mengidentifikasi jamur sangat penting karena ada beberapa jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu obat dalam bidang kesehatan.

Hasil identifikasi dituangkan dalam bentuk poster yang selanjutnya dipresentasikan di depan kelompok peserta yang lainnya. Selama presentasi berlangsung disediakan waktu diskusi yang sangat menarik, mereka sangat antusias dan saya sangat menyukai hal tersebut. Hal inilah yang membuat saya selalu semangat mendampingi mereka.

Dari hasil diskusi selama presentasi dapat memperkaya ilmu pengetahuan kita tentang ciri spesifik jamur yang ada pada masing – masing bahan tersebut. Presentasi ini merupakan salah satu wadah bagi semua peserta untuk saling menshare hasil praktikum sehingga meski peserta tidak melakukan semua isolasi namun mereka dapat memahami itu dari hasil presentasi semua kelompok.

Selain mempelajari jamur yang bersifat mikroskopik, kami juga belajar mengenai macam – macam jamur makroskopik atau jamur yang dapat langsung dilihat oleh mata tanpa menggunakan bantuan alat seperti mikroskop. Jamur tersebut antara lain adalah jamur merang, jamur tiram, jamur kancing dan lain – lain.

Dalam praktikum kali ini kami akan mempelajari bagian – bagian jamur dan peserta diharapkan mampu untuk menyebutkan dan membedakan ciri khas dari masing – masing jenis jamur. Selain itu, juga dapat membedakan antara jamur mikroskopis dan makroskopis beserta fungsinya masing – masing.

Bagian – bagian jamur makroskopik antara lain adalah hifa, miselium, cincin, tangkai, lamela, kotak spora, tudung, haustorium dan lain – lain. Bagian jamur mikroskopik antara lain adalah spora, hifa, stolon, sporangiofor, rhizoid dan lain – lain.

Dalam kehidupan sehari – hari jamur dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan seperti di masak menjadi berbagai macam menu yang berbeda – beda. Selain itu, ada beberapa jamur yang mengandung senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan sebagai obat.