Pengalaman Menjadi penulis Buku: Bahagia Itu Sederhana

Menulis adalah sebuah hobi yang mengalir seperti sebuah air yang mengalir dari hulu dan hilir. Semakin Kamu sering menulis akan mengasah kemampuan Kamu, tulisan Kamu pun akan semakin mengalir. Namun, berdasarkan ilustrasi jalannya air maka ada kalanya saat diperjalanan ada banyak tantangan yang menghadang.

Artinya adalah untuk mencapai hilir air terkadang harus menepi, ditengah, menghantam dan menabrak batu dan lain – lain. Begitu pula dengan menulis. Kamu pun sebagai penulis tentu memiliki banyak tantangan.

Mungkin di bagian awal akan baik – baik saja, namun untuk menjaga konsistensi menulis itu tentu butuh energi ekstra agar dapat menciptakan tulisan yang bagus dan berkualitas. Menciptakan mood yang bagus saat menulis tentu akan memberikan energi positif yang luar biasa.

Seorang penulis pun butuh skill dan ketrampilan, tidak hanya asal menulis. Hal ini dikarenakan sebuah tulisan juga termasuk dalam kategori seni. Tulisan yang bagus adalah yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan mudah dipahami oleh pembacanya. Sudah sewajarnya saat kita menulis tentu ada tantangan dan ujian.

Hingga kini saya telah berhasil menerbitkan tiga buah buku, salah satunya adalah buku dengan judul Bahagia Itu Sederhana. Buku ini berisi kumpulan puisi yang bertemakan bahagia itu sederhana, sebuah buku yang pertama kali saya terbitkan.

Tujuan saya menulis buku tersebut adalah saya ingin menghasilkan sebuah karya dan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Harapan saya adalah dengan diterbitkan buku itu saya dapat berbagi inspirasi dan memotivasi pembaca lewat sebuah puisi.

Menurut kamu apa sih yang terbesit dibenak saat mendengar kata bahagia? Apa sih bentuk kebahagiaan yang sebenarnya? Berdasarkan pengalaman yang saya alami bahagia itu dapat terlukis dengan satu kata “sederhana”. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan kebahagiaan dapat tercipta secara alami lewat hal – hal kecil di sekeliling kita.

Contohnya adalah berkumpul dengan keluarga, makan bersama dan melakukan hal – hal kecil lainnya seperti hangout bersama teman, tertawa bersama, nonton film bersama dan lain – lain.

Kebahagiaan tidak diukur dengan uang, barang, harta dan lain – lain. Namun, ia berada dalam bentuk yang sangat sederhana, sesederhana langkahku dalam menapaki kehidupan sebagai seorang penulis.

Menjadi Seorang Penulis adalah Pilihan

Tidak semua orang mau untuk menjadi seorang penulis, oleh karena itu menurut saya menjadi penulis adalah sebuah pilihan. Hal ini dikarenakan kita harus bekerja ekstra untuk dapat menghasilkan karya.

Bagi saya sendiri untuk dapat menulis dengan baik membutuhkan tempat yang nyaman, tenang dan sepi agar ide terus mengalir dan karya yang dihasilkan berkualitas bagus. Mencintai dunia kepenulisan adalah sebuah anugerah bagi saya yang wajib saya syukuri.

Suatu hari di tengah saya mendalami bidang tulis menulis saya pun pernah ingin fokus untuk kembali melanjutkan sekolah lagi. Namun, sebelum itu saya kembali membuka sertifikat lomba – lomba menulis yang saya peroleh baik itu puisi, cerpen, novel dan lain – lain yang telah saya peroleh sejak awal tahun 2018 ini.

Akhirnya saya pompa kembali semangat hidup saya dan dengan bantuan salah satu teman yang selalu menginspirasi saya, akhirnya saya putuskan untuk tetap lanjut menekuni bidang tulis menulis ini.

Hal inilah yang mendorong saya untuk menulis buku kedua saya dengan judul “Dengan Cinta, Hidup Lebih Berwarna” dan disusul buku ketiga saya yang berjudul “Melangkah dalam Kesederhanaan”.

Saya sangat senang akhirnya saya telah mengantongi tiga buah buku yang sudah diterbitkan. Saya tidak menyesal telah memilih menjadi seorang penulis. Seandainya dulu saya berhenti, mungkin saat ini saya akan menyesal. Mengapa demikian?

Hal ini dikarenakan dengan terus menekuni bidang ini saya mengenal banyak teman literasi yang sangat mengispirasi dan membantu mendongkrak motivasi saya untuk terus menulis dan berkarya.

Bersama teman – teman literasi saya mencoba untuk saling bertukar informasi seputar dunia sastra dan kepenulisan yang sangat menarik bagi saya. Saya juga mulai bersemangat untuk mengikuti beberapa event lomba seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba menulis novel dan lain – lain.

Saya pun sangat senang dapat menciptakan sebuah prestasi yang membuat saya semakin yakin dan percaya diri untuk merintis menekuni dunia kepenulisan. Beberapa naskah yang saya kirim pernah menjadi salah satu kontributor terpilih dalam suatu event lomba yang mana karya saya turut diterbitkan menjadi sebuah buku beserta karya kontributor lainnya.